Tidak Ada Sayur di Kebun Sayur
Hay,
Apa sih yang biasanya membuat kalian bahagia?
Kalau saya, pasti akan bahagia sekali ketika mendapat kesempatan untuk jalan-jalan dan makan-makan di tempat yang baru. Itu sih memang gue banget, terbukti berat badan semakin melebar. Seperti halnya beberapa waktu lalu, yaitu ketika suami mendapatkan penugasan ke Balikpapan. Mengingat jarak tempuh yang lumayan jauh dari Samarinda–tempat tinggal kami, serta mempertimbangkan penugasan yang hanya sebentar saja, maka saya pun diajaknya turut serta, sebagai obat kala rasa kantuk melanda saat mengemudi. Baiklah, saya pun rela mengoceh sepanjang jalan demi menghalau datangnya kantuk, dan tentu saja untuk tercapainya cita-cita menambah wawasan jalan-jalan dan makan-makan di tempat yang baru.
Sebagai pendatang baru di Samarinda, meski hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam menuju Balikpapan, namun karena satu dan lain hal, belum banyak tempat wisata dan tempat makan yang kami kunjungi.
Nah, kesempatan kali ini kami memilih Pasar Inpres Kebun Sayur sebagai sasaran kunjungan kami. Begitu urusan kedinasan suami saya selesai, kami bergegas menyalakan aplikasi Waze di ponsel, yaitu sebuah peranti lunak navigasi gratis untuk telepon genggam yang dilengkapi dengan Global Positioning System sehingga dapat membantu kita menemukan suatu tempat yang kita cari.
Meski saya sudah mendapatkan banyak informasi melalui Mbah Google tentang pasar ini, namun dalam benak saya masih terbayang adanya kebun yang dipenuhi dengan aneka tanaman sayuran yang segar. Nyatanya, kami salah. Tidak ada kebun yang berisi aneka tanaman sayuran itu.
Ada begitu banyak pernak pernik khas Kalimantan asli buatan tangan di Pasar Inpres Kebun Sayur yang bisa dijadikan cinderamata ataupun buah tangan. Antara lain, sebagai berikut:
1. Kalung
Terbuat dari bermacam-macam bahan, yaitu batu asli, batu olahan atau batu masakan, kaca, manik-manik, maupun kayu. Harga bervariasi mulai dari Rp 10.000,- sampai dengan ratusan ribu rupiah.
2. Tas
Paling populer dan banyak diminati saat ini adalah tas dengan bahan rotan, dengan harga mulai dari Rp 200.000,- ke atas.
3. Gelang
Hampir sama dengan bahan yang digunakan untuk kalung. Namun, ada satu gelang yang mencuri perhatian saya karena bentuknya yang unik dan otentik, yaitu dengan bahan akar dari pohon bahar. Harga antara Rp 100.000,- sampai dengan Rp 300.000,-
4. Kain sarung
Bahan kain dan harga sangat bervariasi tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatannya, mulai dari Rp 50.000,- sampai dengan jutaan rupiah.
Setelah mata saya dimanjakan dengan beraneka macam kerajinan tangan yang cantik dan unik, di ujung belakang pasar saya melihat ada asap diantara kerumunan orang dengan aroma yang sangat menggugah selera. Betul saja, begitu saya dekati tampak dengan jelas pemandangan yang pastinya saya suka. Aneka ikan dibakar berjajar, cumi, udang galah, ayam dan banyak lagi yang lain. Sejujurnya saya ingin mencoba semuanya, namun tentu saja saya tidak akan mampu. Mata saya pun menjelajah di meja para pengunjung, untuk mencoba mencari tahu makanan apa yang paling banyak dipesan. Ternyata udang galah bakar dan pepes ikan patin sebagai menu andalan yang banyak diminati. Kami pun memesannya. Betul saja, daging udang galah segar yang manis dipadukan dengan aneka rempah dalam bumbu membuat saya menghabiskannya dengan sangat bersih dalam hitungan beberapa menit saja. Demikian juga pepes ikan patinnya, dijamin penyuka ikan patin akan ketagihan. Dagingnya yang gurih sama sekali tidak bau tanah seperti ikan patin pada umumnya. Ditambah dengan bumbu dengan rempah melimpah bersama tomat dan kemangi, menjadikan rasa pepes patin ini juara. Sengaja saya memesan tanpa nasi, agar rasa aslinya lebih terasa dan perut tidak terlalu kenyang.
Tidak sampai dua jam, saya pun telah puas berkeliling menjelajah Pasar Inpres Kebun Sayur ini, karena memang tempatnya tidak terlalu luas. Kami pun bergegas menuju area parkir untuk pulang. Namun, lagi-lagi kami menemukan sesuatu yang menarik untuk dicoba. Sebuah gerobak sederhana bertuliskan ice cream durian. Dalam hati saya menebak, kemungkinan ini adalah es puter. Begitu ice cream sudah ada di genggaman, sepintas tampak tampilannya memang sangat lembut, sama persis dengan ice cream. Suapan pertama membuat saya semakin setuju bahwa ini memang ice cream, karena betul rasanya sangat lembut. Rasa duriannya betul-betul terasa karena memang di dalam cup disajikan bersama daging durian montong asli dengan porsi yang lumayan banyak untuk ukuran dengan harga hanya Rp 15.000,-.
So, buat kalian yang berencana mengunjungi Balikpapan, jangan lupa mampir sini, ya!
Sampai jumpa di wisata jalan-jalan dan makan-makan pada destinasi berikutnya.
-0 Comment-