Kenali Diri Sebagai Alat Kendali Emosi
Hay, sobat!
Beberapa minggu terakhir ini saya cukup dibuat panik, di saat tugas menjalankan tanggung jawab beberapa hal yang berbeda dalam satu waktu yang sama. Ingin memberikan yang terbaik untuk semuanya, tapi ternyata sulit. Tetap harus ada salah satu yang dikorbankan. Kenyataan yang tak sesuai harapan inilahnyang terkadang membuat kita kecewa atau marah pada diri sendiri. Bahkan terkadang perasaan itu justru akhirnya berdampak juga pada orang lain di sekitar kita.
Nah, siapa, sih, yang tak pernah emosi?
Saya rasa, hampir semua orang pernah mengalaminya, hanya mungkin kadarnya yang membedakan. Sudah menjadi fitrah, manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikis.
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tin: 4)
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna karena manusia sebagai makhluk individu maupun sosial memiliki hawa nafsu. Dari sanalah berawal datangnya beraneka macam perasaan, termasuk emosi.
Emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa makna, yaitu:
1. Luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu yang singkat
2. Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologi (seperti kesedihan, kebahahiaan, cinta); keberanian yang bersifat subjektif.
3. Marah
Meski emosi hal yang biasa terjadi pada semua orang, tetapi kita tak boleh menganggapnya sepele. Emosi memang tak tampak. Namun, cukup memiliki pengaruh yang amat besar terhadap hidup kita. Pada situs web alodokter.com yang sempat saya baca beberapa waktu lalu, disampaikan beberapa dampak buruk dari menyimpan emosi adalah sebagai berikut:
1. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
2. Mengakibatkan kecemasan secara berlebih
3. Depresi
4. Menyebabkan timbulnya penyakit kronis, seperti stroke dan jantung
Cukup mengerikan, bukan?
Kurt Vonnegut, seorang penulis asal Amerika ini pernah berkata,“Enjoy the little things in life, for one day you will look back and realize they were really the big things.”
Ya, disadari atau tidak, suatu saat kita akan menyadari bahwa beberapa hal yang mungkin kecil, sepele dan menyakitkan terjadi di waktu sebelumnya, telah berubah menjadi sesuatu yang manis untuk dikenang saat ini. Atau bahkan telah menjelma menjadi suatu hal yang luar biasa.
Gambar milik Pixabay
Emosi memang sulit dicegah. Semua akan alami terjadi. Namun, emosi dapat dikendalikan. Caranya bagaimana? Kenali diri kita terlebih dahulu.
Dengan begitu, kita akan dapat dengan mudah memilih solusi yang terbaik.
Melakukan olah pernapasan dengan benar juga menjadi salah satu alat untuk mengenali diri sekaligus sebagai alat untuk mengendalikan emosi. Duduk bersila atau dengan posisi lain yang nyaman, menutup mata, kemudian merasakan sesuatu mengalir lembut dalam tubuh kita di setiap helaan napas. Menikmati dan mensyukurinya menjadikan kita lebih fokus pada setiap masalah yang terjadi. Satu per satu masalah pun akan terurai.
Gambar milik Pixabay
Selain mengenali diri sendiri dan olah pernapasan, masih ada banyak cara lagi untuk mengendalikan emosi kita. Nah, berikut ini adalah cara kendali emosi yang sering saya lakukan, siapa tahu cocok untuk teman-teman juga, ya.
1. Mencari spot dengan pemandangan alam dan udara yang segar.
Gambar milik pribadi
2. Berenang, menahan napas saat berada di dalam air membuat perasaan terasa ringan.
3. Mandi dengan sabun yang melimpah, aroma sabun mandi membuat _mood_ kembali baik.
4. Minum minuman hangat
Gambar milik Pixabay
4. Mendengarkan musik, membuat tubuh dan pikiran mendjadi relaks.
5. Re-setting ulang pikiran buruk yang ada menjadi pikiran baik, serta melepaskan segala yang memberikan dampak buruk
Dan, yang paling penting adalah lebih banyak mengingat Allah SWT karena kehidupan kita saat ini tidaklah abadi.
Semangat selalu mengendalikan emosi, teman-teman semuanya 💝
Tulisan ini diikutkan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting
-0 Comment-